Selasa, 26 Maret 2013

Gereja Berbagi Tempat Untuk Sholat


Jikalau di Indonesia gereja kerap mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan, sering didemo, dirusak, diteror, hingga disegel, sekelompok orang yang mengusung wacana mayoritas, di  Skotlandia justru berbeda.  Kristen yang notabene adalah mayoritas di wilayah Inggris raya ini justru sama sekali tidak ingin menyodorkan arogansi mayoritas kepada minoritas.  Karena mayoritas pun minoritas sejatinya sama saja kedudukannya dalam berbangsa dan di mata hukum.  Sebaliknya, sebagai mayoritas, gereja di kota Aberdeen, Skotlandia justru memberikan sebagian ruangan bangunan gerejanya untuk beribadah umat minoritas. .


Keputusan ini diambil Gereja Episkopal Santo Yohanes di Aberdeen, seperti diwartakan Kompas, karena masjid yang terletak tak jauh dari gereja itu kapasitasnya terlalu kecil sehingga sebagian dari umat Islam terpaksa menjalankan ibadahnya di tepian jalan.  Menurut Poobalan, Pendeta yang melayani di gereja itu hal itu adalah bentuk aktualisasi iman secara horisontal, yakni dengan menawarkan bantuan kepada sesamanya yang membutuhkan. 

"Masjid mereka sangat kecil, setiap kali mereka beribadah, terlalu banyak orang di luar masjid, bahkan pada saat angin kencang dan turun hujan. Saya tak bisa membiarkan ini terjadi begitu saja. Jika saya biarkan, saya akan mengabaikan apa yang diajarkan agama kepada saya, tentang bagaimana kita memperlakukan tetangga kita," demikian dikatakan Pobalaan, seperti dilansir Kompas dari Daily Mail. 

Bagi Pobalan "Berdoa tidak ada yang salah. Tugas saya adalah mengajak orang untuk berdoa." Terlebih lagi, hal lebih prinsip adalah apa yang dilakukannya tidak ada kaitannya dengan agama. Poobalan menegaskan, semua yang dilakukan didorong oleh hasrat ingin membantu sesama yang membutuhkan.  Poobalan juga memaklumi jika ada sebagian kecil umat yang kurang setuju dengan hal ini. Mengingat ini baru pertama kali terjadi di wilayah Inggris Raya.  Namun dia yakin kelak umat akan sadar betapa pentingnya berbagi sebagai bentuk aktualisasi iman, meskipun itu bersifat lintas agama.

(sumber: reformata.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan baik. Dilarang menyinggung Umat Agama lain! Hargailah postingan admin..!